

Niagaindo.id, Jambi- Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S. Sos., MH, Sabtu (14/06/2025) mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Republik Indonesia Dr. Sulaiman Umar Siddiq ke wilayah perkebunan PT. Wira Karya Sakti (WKS) di Distrik VII Jambi.
Kunjungan ini bertujuan, untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, dalam upaya pelestarian hutan. Wamenhut mengapresiasi keterlibatan perusahaan di Jambi, dalam mensuplai air Sungai Batanghari ke kanal, atau parit buatan, dengan menggunakan pompa sentripugal, sebagai upaya menjaga Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang tetap basah.
Selain itu Wamenhut juga memuji Gubernur Jambi Al Haris yang berhasil membina pengolahan Water Intake di Desa Rukam (Distrik VII- PT. WKS,) yang berfungsi sebagai penampung air, bisa digunakan untuk menyirami lahan gambut, agar tidak mudah terbakar, dan hutan tetap lestari. Menurut Wamenhut, langkah strategis membuat penampungan air, seperti waduk perlu dilakukan juga oleh daerah lainnya yang memiliki potensi ancaman kebakaran, termasuk di Kalimantan, Sumsel, dan Riau. Agar mampu menekan kasus karhutla.
”Provinsi Jambi, dalam beberapa tahun terakhir, telah berhasil menekan angka Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) secara signifikan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga provinsi Jambi kini sebagai pilot project percontohan nasional dalam penanganan Karhutla di Indonesia. Karena, sesuai program yang diharapkan Bapak Presiden, untuk menjaga kelestarian hutan dan meminimalisir kejadian kebakaran hutan dan lahan,” ujar Wamen Sulaiman.
Pada tahun 2019, luas kebakaran hutan di Jambi mencapai sekitar 56.000 hektar, pada tahun 2023 angka tersebut menurun signifikan menjadi 5.000 hektar. Pada tahun 2024, jumlah Karhutla di Jambi lebih rendah lagi, menjadi 40-43 hektar, peristiwa ini terjadi antara bulan Januari hingga April 2024. Jelas Kepala Balai Daops Se-Sumatera, Ferdi Kusnanto, dalam paparannya juga menjelaskan.
Tingginya angka Karhutla pada tahun 2023 itu terjadi, karena dipengaruhi oleh fenomena El Niño. Serta penurunan Karhutla ini juga terjadi, merupakan hasil kerja keras bersama, Pemerintah Provinsi Jambi, dan Satgas Karhutla, yang juga melibatkan TNI/Polri, dan dukungan dari seluruh perusahaan, dan melibatkan Anggota Manggala Agni (organisasi tingkat nasional yang bertugas di bidang pengendalian Karhutla. Juga melibatkan warga masyarakat setempat.
Gubernur Jambi Al Haris, menyampaikan apresiasi atas peran PT. WKS dalam mengoptimalkan potensi lahan gambut. Mengingat, pengelolaan lahan gambut yang efektif, dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Pembangunan yang berkolaborasi antara pemerintah dan swasta, jadi kunci keberhasilan untuk menyeimbangkan pemanfaatan ekonomi dengan pelestarian lingkungan.
Selain itu, Gubernur Jambi Al Haris juga menjelaskan. Bahwa, ia dan Wamenhut telah meninjau lokasi pembibitan akasia di wilayah WKS. “ Kami mengapresiasi kontribusi WKS dalam pembangunan di Jambi, khususnya pemanfaatan lahan gambut yang sebelumnya rawan kebakaran, jadi untuk kegiatan perusahaan,” kata Al Haris, lebih jauh mengucapkan terimakasih kepada Manggala Agni yang punya tugas ganda. Selain menangani Karhutla, juga melakukan penghijauan dan pelestarian lingkungan.
Sebelum mengakhiri kunjungan kerjanya dan mengunjungi Candi Muaro Jambi, bersama Gubernur Jambi dan rombongan. Wamenhut Dr. Sulaiman Umar Siddiq, sempat melakukan penanaman pohon Akasia di lapangan Manggala Agni. “ Kegiatan ini diharapkan akan memberikan dampak positif, terhadap perluasan lahan, ,” ujar Gubernur Al Haris.(Redaksi)*