Ratusan Rumah Warga di Simpang 4 Sipin Kota Jambi Rawan Banjir

niagaind | 16 Maret 2025, 08:32 am | 33 views

Niagaindo.id, Kota Jambi- Apabila hujan deras tiba mengguyur Kota Jambi, ratusan rumah warga di 6 RT, dalam kawasan Simpang IV Sipin selalu dilanda banjir. Hal ini terjadi, diduga karena pembangunan Jambi Business Center (JBC) tidak membuat retensi resapan air.   

Akibat dari tidak dibuatnya retensi resapan air itu, setiap hujan deras datang mengguyur, satu hingga  dua jam lamanya, rumah warga di 6 RT, dalam kawasan Simpang IV Sipin Kota Jambi itu di banjiri air, setinggi betis orang dewasa.

Terkait dalam hal tersebut, warga meminta kepada pihak Pemerintah Provinsi Jambi, dan Walikota Jambi, untuk dapat mengatasi problem yang terjadi di lingkungan mereka yang sudah tidak nyaman, dan meresahkan. Karena genangan air, telah merusak prabot rumah tangga mereka.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jambi, Rusdi. Juga mengakui, banjir itu terjadi diduga karena disebabkan oleh timbunan proyek pembangunan JBC. “Berdasarkan laporan warga, sebelum adanya pembangunan proyek JBC, air dari hujan deras tidak sampai merendam rumah warga,” kata Rusdi.

Selai itu, anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi, bersama Pemerintah Provinsi Jambi yang diwakili Johansyah, Asisten II Setda Provinsi Jambi, dan pihak JBC. Juga turut melihat dari dekat, keadaan dan kondisi kolam retensi yang belum dibangun sekat atau pintu air oleh pihak JBC.

Akibat belum dibangunnya sekat retensi itu, sehingga kolam dengan anak sungai yang ada di belakang area JBC, menyebabkan banjir di pemukiman warga. Karena luapan anak sungai, disebabkan belum ada sekat atau pintu air sebagai penyangga, kata Mazlan, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi.

“ Kalau dari kasat mata, drainase yang dibangun oleh JBC seluas 6 X 2 meter, dekat kolam retensi itu belum memenuhi standar, Amdalnya justru lebih kecil lagi,” kata Mazlan. Berdasarkan dari hitungan PUPR, kolam retensi saat ini hanya mampu menampung 18 ribu kubik air.

Komisaris JBC, Syahrasaddin juga mengakui, jika kolam retensi belum ada pintu air, namun demikian ia berjanji, untuk segera memasang pintu air itu, agar dapat mengatur keluar masuknya air. Termasuk untuk memperluas kolam retensi 78 meter, lebar 14 meter, dengan kedalama 2 meter. Agar bias untuk menampung 28 ribu kubik air.

“ Untuk pembangunan kolam retensi ini, sepenuhnya jadi tanggung jawab pihak JBC sendiri. Dan Soal pembangunan drainase sungai yang melintas di pemukiman warga, jadi tanggung jawab pemerintah provinsi Jambi, bersama pemerintah kota Jambi, ikut terlibat perbaikannya, apakah menggunakan dana CSR,” jelas Mazlan.

“Hari ini kita setelah melakukan action, untuk peninggikan tanggul, dan rencana untuk dilakukan pembuatan pintu air, guna mengatur keluar dan masuknya debit air ke pemukiman masyarakat, dan lebih Jauh kita berharap, pembuatan tanggul dan pintu air ini dapat segera diselesaikan dalam waktu satu bulan. Jika tidak diselesaikan maka akan ada sanksi yang tegas, akan diberikan pada JBC, kata Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Mazlan.(Leman Burhan/Djohan)*

Berita Terkait