Jambi Ajukan 80 Titik Lokasi Objek Wisata, Kepada Menteri Pariwisata

niagaind | 30 Mei 2025, 17:25 pm | 36 views

Niagaindo.id, Jambi- Tidak kurang 80 titik, dari 1.414 desa yang ada di Provinsi Jambi, sudah diajukan kepada Kementerian Pariwisata, sejak tahun 2024. Untuk dikelolah dalam tiga kelompok Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Berkembang, dan Desa Wisata Maju.

Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H dalam paparannya bersama warga setempat menjelaskan maksud tujuannya, untuk mengoptimalkan seluruh potensi desa, melalui pengembangan program pada bidang pertanian, perikanan, perkebunan, termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Objek wisata yang ada di daerah pedesaan, perlu diadakan, untuk berekreasi. Terutama bagi penduduk dari perkotaan. Untuk mengisi waktu luangnya bersama keluarga, selain untuk berekreasi, juga bisa menghirup udara segar, untuk kesehatan, dengan melihat berbagai pemandangan alam yang indah dan lingkungan disekitarnya.

Dengan Program pengembangan objek wisata yang ada di daerah pedesaan, diharapkan sebagai upaya Untuk menekan adanya urbanisasi warga masyarakat daerah pedesaan mengadu nasib ke kota, sehingga membuat penduduk desa menjadi lebih kosong. Diharapkan, melalui Program pengembangan Objek wisata yang ada di daerah pedesaan, menjadi setara dengan di kota.

Untuk hal itu, pemuka masyarakat bersama Pemerintah daerah setempat, perlu melakukan penyesuaian dengan keadaan lingkungan yang akan dijadikan sebagai lokasi objek wisata apa saja yang layak untuk ditawarkan kepada penduduk kota. Sehingga dapat meningkatkan minat pengunjung wisatawan lokal, Wisatawan nusantara (Wisnu) ataupun Wisatawan Manca Negara (Wisman). 

Menurut Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, melalui penataan yang dirancang cukup menarik, indah tentu akan mempuyai spesifikasi tersendiri, yang bisa membangkitkan gairah dan meningkatkan minat dari   pariwisata untuk ketagihan, berkunjung ke objek wisata yang kita sajikan dengan aman dan nyaman. Hal ini juga membutuhkan kebijaksanaan pemerintah daerah yang ada di pedesaan, dalam upaya mengatasi timbulnya urbanisasi.

Obyek wisata, sudah dikembangkan sejak puluhan tahun yang lalu, di banyak Negara. Tujuannya, selain dapat untuk mengurangi emisi karbon, juga untuk mendukung kelestarian alam. Untuk di Indonesia masih banyak terdapat obyek wisata yang masih membutuhkan Studi penelitian, seperti pada wilayah perairan pantai yang berpasir, berbatuan, bukit dan gunung yang memiliki gua, dengan pemandangan yang indah dan mengesankan. Perlu studi penelitian, untuk bisa di kengembangkan, sebagai lokasi objek wisata, kata Al Haris.

Potensi gua yang ada di Provinsi Jambi seperti yang berada di Bukit Rajo, Dusun Napal Melintang yang merupakan bagian dari Kawasan Bentang Alam Karst (batu gamping) bukit bulan, Kabupaten Sarolangun yang menyimpan banyak potensi gua (seperti gua Mesiu, gua Pelindi, gua Kedungung, gua Dalam Sajo dan banyak lagi yang belum terdata) serta beberapa nama dan lokasi gua di provinsi Jambi yang cukup terkenal antara lain gua Tiangko di desa Tiangko kecamatan Sungai Manau kabupaten Merangin juga terdapat gua Sengayau dan gua Sengering di Tiangko Ulu Merangin.

Untuk dapat dikembangkan sebagai obyek wisata, maka gua-gua tersebut perlu ditangani secara terpadu oleh para ahli pariwisata khususnya dengan para ahli speleologi dan bidang lain yang terkait, agar obyek wisata gua dapat dikembangkan secara berkelanjutan serta dapat mendukung peningkatan dan pengkayaan kegiatan pariwisata di provinsi Jambi, ucap Gubernur Jambi Dr. Al Haris, pada acara Musrenbang RPJMD 2025- 2029, baru-baru ini di Swiss-Belhotel Jambi.(Redaksi).

Berita Terkait